Mengenal Cedera Tulang Belakang seperti yang Dialami Laura Anna

Selebgram Laura Anna meninggal dunia pada Rabu, 15 Desember 2021. Ia mengalami lumpuh setelah kecelakaan lalu lintas pada 2019 yang menyebabkan cedera tulang belakang. Berikut delapan dampak serius cedera tulang belakang atau spinal cord injury yang diderita Laura Anna.

Cedera tulang belakang merupakan sebuah kerusakan yang terjadi pada bagian sumsum tulang belakang atau saraf di ujung kanal tulang belakang (cauda equina) yang dapat menyebabkan perubahan permanen pada kekuatan dan fungsi pada tubuh lain, terutama pada bagian tubuh yang mengalami cedera. Sementara itu, terkait penyebab cedera pada sumsum tulang belakang dapat terjadi akibat kerusakan pada tulang belakang, ligamen, atau cakram tulang belakang atau pada sumsum tulang belakang itu sendiri.

Cedera tulang belakang traumatis dapat berasal dari pukulan traumatis yang secara tiba-tiba membuat tulang belakang patah, terkilir, atau remuk, bahkan bisa juga hanya menekan salah satu atau lebih pada tulang belakang. Hal Ini juga bisa terjadi akibat luka tembak atau pisau yang menembus dan memotong sumsum tulang belakang. Dilansir dari laman Mayoclinic, berikut delapan dampak serius akibat cedera tulang belakang pada area lain di tubuh.

Kontrol peredaran darah Cedera tulang belakang dapat menyebabkan masalah pada peredaran darah, mulai dari tekanan darah rendah saat naik (hipotensi ortostatik) hingga pembengkakan pada kaki dan tangan. Perubahan sirkulasi ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah, seperti deep vein thrombosis atau emboli paru.

Sistem pernapasan Cedera yang terjadi pada tulang belakang dapat membuat lebih sulit untuk bernapas dan batuk karena membuat otot perut dan dada terasa seperti tertarik sehingga akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Tingkat cedera neurologis akan menentukan jenis masalah pernapasan. Jika memiliki cedera tulang belakang leher dan dada, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko pneumonia atau masalah paru-paru lain.

Kepadatan tulang Cedera pada tulang belakang dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang pada bagian yang cedera.

Bentuk otot Beberapa orang dengan cedera tulang belakang memiliki salah satu dari dua jenis masalah tonus otot, yakni pengencangan atau gerakan otot yang tidak terkontrol (spastisitas) atau otot lunak dan lemas yang kekurangan tonus otot (flasiditas).

Kebugaran dan kesehatan Penurunan berat badan dan atrofi otot sering terjadi pascacedera pada tulang belakang. Mobilitas yang terbatas dapat menyebabkan gaya hidup yang lebih menetap, menempatkan Anda pada risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, bahkan diabetes.

Kesehatan seksual Penderita cedera tulang belakang dapat terlihat jelas pada pria, adanya perubahan ketika ereksi dan ejakulasi.

Nyeri Beberapa orang mengalami nyeri, seperti nyeri otot atau persendian karena terlalu sering menggunakan kelompok otot tertentu. Nyeri saraf dapat sering terjadi ketika adanya kerusakan atau cedera pada tulang belakang.

Depresi Terjadinya cedera pada tulang belakang dapat berdampak pada organ tubuh lain. Hal ini tentu membuat penderita cedera tulang belakang depresi karena rasa sakit yang dialami. Simak beberapa tips sederhana yang dapat diterapkan agar mengurangi terjadinya risiko cedera pada sumsum tulang belakang.

Berkendara dengan aman Pencegahan pertama yang dapat dilakukan adalah berkendara dengan aman karena kecelakaan adalah salah satu penyebab paling umum yang kerap menjadi pemicu cedera pada tulang belakang. Cobalah untuk selalu mengenakan sabuk pengaman setiap kali berada di dalam kendaraan selama perjalanan dan pastikan kondisi tubuh sedang dalam keadaan sehat ketika membawa kendaraan.

Mencegah jatuh Tips sederhana berikutnya adalah mencegah agar tubuh tidak terjatuh. Gunakan bangku tangga dengan pegangan untuk menjangkau benda-benda yang tinggi. Tambahkan pegangan tangan di sepanjang tangga. Letakkan tikar antiselip di lantai keramik dan di bak mandi agar tidak mudah terpeleset saat sedang berjalan di sekitar tempat yang licin dan rawan jatuh seperti kamar mandi. Selain itu, cobalah untuk selalu mengenakan perlengkapan keselamatan yang direkomendasikan.

Waspada ketika berenang atau menyelamPastikan air tidak terlalu dalam sebelum menyelam atau melampaui kapasitas untuk menyelam. Jangan coba untuk melompat ke dalam kolam kecuali kedalamannya mencapai sekitar 3,7 meter atau lebih. Jangan melompat ke dalam air jika tidak tahu seberapa dalam kolam tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *